Kadang kita sebagai orang tua atau seorang guru bingung ketika mengajarkan pelajaran kepada anak kita tetapi susah masuk. Apakah anda mengalaminya?
Bila anda pernah mengalaminya, coba beberapa cara yang saya peroleh dari buku yang pernah saya baca, namun saya lupa apa judul buku dan pengarangnya, karena saya hanya membaca intinya saja. Cara tersebut sudah saya coba dan lakukan, ternyata cara tersebut memang benar.
Untuk mengetahuinya, kita harus memperhatikan keseharian atau tingkah lakunya setiap harinya. Kenapa harus diperhatikan karena daya tangkap ini terbagi menjadi jenis
- Audio, Terkadang kita melihat anak kecil ketika mendengar beberapa kata dari orang dewasa, anak tersebut langsung dapat mengikuti kata tersebut, ataupun anak kita mampu menghapalkan lagu yang mereka dengar maka anak tersebut dapat dikatakan anak dengan daya tangkap audio. Untuk mengajarkan pada anak yang seperti ini bisa dengan cara penjelasan ataupun bila anak kecil dengan cara bernyanyi atau dinyanyikan apa yang ingin kita ajarkan.
- Visual, Anak dengan daya tangkap visual yaitu anak yang dapat menangkap atau memahami apa yang mereka tulis atau baca. Untuk mengajarkan anak seperti ini, kita harus menuliskan apa yang kita ajarkan dan mereka harus baca.
- Praktik, Anak yang memiliki kemampuan daya tangkap ini yaitu anak yang dapat menangkap apa yang mereka sudah lakukan atau kerjakan. pengajaran yang dapat dilakukan pada anak tipe ini, kita harus mempraktikan apa yang ingin kita ajarkan. Namun tidak semua hal bisa kita praktikan, ya kan?
Setiap anak bisa saja memiliki beberapa daya tangkap, untuk itu kita harus menganalisa setiap anak memiliki daya tangkap % audio, % visual dan % praktik. Setelah diketahui pada % mana anak tersebut paling besar maka pola pengajaran tersebut kita lebih kedepankan. Dengan mengetahui persentasenya, kita dapat memvariasikan pola pengajaran pada materi atau waktu tertentu.
2. Memuji dan mensuportnya, Dalam setiap pengajaran kita harus sering memuji anak kita, hal ini berguna untuk membangkitkan mental mereka. Namun ketika salah apakah harus dipuji?, jawabannya harus namun selain memberikan jawaban yang benar, kita sisipkan kalimat penyemangat untuk lebih baik lagi, sebagai contoh : "Bagus Nak, udah berani menjawab. Tapi jawaban yang benarnya adalah.... , yuk coba lagi, pasti bisa". Pujian atau penyemangat tidak hanya bisa dilakukan ketika anak tersadar, tapi dapat kita lakukan ketika anak tertidur, caranya yaitu dengan membisikkan di telinganya. Hal ini mungkin dapat dilakukan oleh para orang tua.
Selamat mencoba dan maaf jika ada salah kata!!